Sejarah munculnya filsafat islam
SEJARAH MUNCULNYA FILSAFAT ISLAM
Sebelum masuk kepenjelasan sejarah munculnya filsafat islam, kita harus tau dulu apa itu filsafat islam. Filsafat islam sering juga disebut filsafat arab dan filsafat muslim yang merupakan suatu kajian yang sitematis terhadap kehidupan, alam, etika, moral, pengetahuan, pemikiran dan gagasan politik yang ada di dalam ajaran-ajaran islam.
Dilihat dari sisi lain banyak filusuf berbeda pendapan yang menginterpresentasikan filsafat itu sendiri. Ada yang mengartikan filsafat islam sebagai hasil pemikiran filusuf tentang ketuhanan, kenabian, manusia dan alam yang disinari ajaran islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis.
Beda halnya dengan Ahmad Fu’ad Al-Ahlawi, beliau mendefinisikan filsafat islam sebagai pembahasan tentang alam dan disinari ajran islam. Dan juga Ibrahim Madkur memberikan batasan filsafat itu untuk menjawab tentang zaman, yang meliputi allah dan alam semesta, wahyu dan akal, agama dan filsafat.
Dalam buku ENSIKLOPEDIA TEMATIS FILSAFAT ISLAM menjelaskan bahwa filsafat islam adalah (bersifat) islam, bukan hanya karena ia dibudidayakan dan dilakukan oleh kaum muslim, melainkan juga karena menjabaran prinsip-prinsip dan menimba inspirasi dari sumber sumber wahyu islam, serta menangani banyak permasalahan dengan sumber sumber itu kendatipun ada klaim-klaim yang berlawanan dari para penentnya.
Dan didalam dunia islam sendiri, para ulama kalam dan orang-orang tertentu dan lainnya menentang filsafat islam dan mengklain bahwa hanya filsafat yunanilah yang mereka anggap bertentsngsn dengsn filsafat atau kebijakan yang dijabarkan dari iman (Al-Hikmah Al-Yunaniyyah versus AL-Hikmah Al-Imaniyyah). Sebagian dari sarjana muslim koontemporer menuliskan dala bahasa inggris, mempertentangkan “muslim” dengan “islam” atas alasan bahwa “muslim” artinya apasaja yang dipraktikan atau direkayasa oleh kaum muslim. Sedangkan “islam” adalah apa yang di jabarkan langsung dari wahyu islam. Banyak sarjana semacam itu yang berasal dari pakistan dan india yang berih kukuh menyebutkan filsafat islam sebagai “filsafat muslim” seperti dapat dilihat dalam buku terkenal yang disunting oleh M.M Sharif , A STORY OF MUSLIM PHILOSOPY. Namun jika kita lebih teliti lagi sifat dan hakikat filsafat islam dari sudut pandang islam tradisional serta mempertimbangkan keseluruhan sejarahnya, kita akan menyimpulkan bahwa filsafat islam ini adalah “muslim” sekaligus “islam” atas dasar definisi-definisii tentang istilah-istilah tadi.
Munculnya Filsafat Islam
Banyak teori-teori mengatakan kalau filsafat islam lahir berkat masuknya pemikiran yunani yang masuk kepemikiran bangsa arab. Masuknya pemikiran tersebut melalui penerjemahan buku ilmu pengetahuan yang berbahasa yunani yang diterjemahkan kedalam bahasa arab. Dari penerjemahan itu kaum muslim diransang dan dipaksa berpikir karena, dari karangan buku-buku yang diterjemahkan tersebut mempunyai isi yang bertentangan dengan ajaran islam yang menjadikan bangsa arab mulai berpikir. Dan tidak bisa disangkal bahwa ajaran yang di anaut plato dan muridnya aristoteles ternyata bertentangan dengan al-qur’an dan tidak dapat di terima oleh umat islam.
Kemudian muncul banyak pendapat bahwa filsafat islam tidak akan lahir jika pemikiran yunani tidak masuk kenegri – negri islam dengan ajaran ajarannya yang berbeda dengan islam yang membuat para filusuf islam mulai berpikir karena ajaran yunani tidak benar adanya dan padahal sumber inspirasi sesungguhnya dan asli bagi pemikiran intelektual islam adalah al-qur’an dan hadist.
Tidak bisa di elakan lagi bahwa filsafat islam berhutang kepada pemikiran yunani yang telah memberikan motivasi untuk lebih menggali lagi tentang islam melalui filsafat islam ini. Akan tetapi masih ada saja ditemukan perbedaan yang signifikat anatara pemikiran muslim dan pemikiran yunani tentang tuhan, alam semesta dan manusia.
Disisi lain dari waktu kewaktu para pemikir dan intelektual islampun memasukan masalah-masalah baru kedalam pemikiran yunani yang mereka anggap asing. Mislanya para filusuf muslim menekannkan bahwa wahyu sebagai salah satu sumber dan membahasa sifat kesadaran nubuat, mereka juga membahas persoalan kehidupan akhirat, serta pembuatan pirhitungan hari kiamat dan pembenarannya di dalam al-quran. Selain itu membahas tentang masalah penciptaan, kebaikan dan kejahatan semua dibahas oleh para pemikir muslim yang ada kaitannya dengan budaya islam. Mereka para filusuf islam juga berusaha mendamaikan filsafat dan agama dan berusah menunjukan tidak ada pertentangan anatara filsafat dan agama dalam filsafat islam.
Oleh sebab itu filsafat islam bukan plagiat atau imktasi dari yunani, karena filsafat islam pertama-tama dan secar khususnya menganggap masalah-masalah yang berasal dari relevasi umat islam. Bukan berarti dari penjelasan tersebut menyangkal hutangbudi pemikiran muslim kepada yunani, melainkan yunani hanya memberikan motivasi saja.
Dilihat dari sumber yang berbeda yang dilihat dari sejarahnya bahwa munculnya filsafat islam ada 2 faktor yang mendorong. Baik yang dari islam sendiri (internal) atau dari luar (eksternal). Menurut Hadariansyah, faktor internal yang mendorong munculnya filsafat islam adalah al-qu’an, karna didalam al-qur’an terdapat ayat ayat yang memerintahkan untuk berpikir. Dan faktor eksternalnya adalah adanya penerjemahan buku-buku yunani kedalam bahasa arab yang isinya bertentangan dengan ajaran islam.
Sudah tercatat dalam sejarah dan banyak yang mengetahui bahwa filsafat islam asalnya dari yunani. Tapui tak mau kalah dari orang-orang yunani, orang laur yunani pun ikut terbang di luang lingkup filsafat terutama orang-orang romawi.
Dan ketika di romawi sudah mengalami pengembangan melalui ekspansi daerah/perlausan daera ke afrika utara dan asia oleh Alexander the great. Dari pelebaran wilayah terseebut Alexander semata mata tak hanya melebarkan wlayah melaui tentara tentanya, akan tetapii alexander mengikut sertakan para ilmuan untuk emingkatkan ilmu pengetahuan.
Setelah kemenangan alexander dari perluasan daerah tersebut alexsander mencoba mengombinasikan antara kebudayaan yunani dengan kebudayaan negri-negri yang baru dikuasai melalui pembangunan pusat kebudayaan inti di setiap daerah terkenal. Seperti di bagian barat terdapat pusat kebudayaan tepatnya di athena dan roma, dibagian timur tepatnya di alexandria (iskandariya) mesir, antioch di suriyah, jundisyabun di mesopotamia, dan bactra dipersia. Bersamaan dengan masuknya kebudayan-kebudayaan tersebut maka filsafat mulai masuk ke timur.
Dan ketika pemerintahan dibawah kekuasaan Khulafaur Rasyidin, mereka dapat menaklukan kota-kota penting seperti mesir, suriah, irak, dan persia. Dan dengan sendirinya pusat kebudayaan berpindah tangan kepaa Khulafaur Rasyidin. Nan terjadi permasalahan pada waktu itu ketika umat islam belum tertarik terhadap ilmu pengetahuan dan keterbatasan mereka dalam berbahasa yunani.
Dan diamasa selanjutnya, yaitu masa daulah Abbasiah ketika terjadinya perubahan yang cukup meningkat, karena ketika sebelumnya umat islam belum tertarik dengan ilmu pengetahuan namun pada masa ini umat islam sangat antusias terhadap ilmu pengtahuan. Seperti Harun Arasyid yang merupakan khalifah dimas daulah abbasyiah , beliau sangat tertarik sekali terhadap ilmu pengetahuan san filsafat yunani . saking ketertarian beliau, beliau juga sempat belajar terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat yunani yang di bimbing oleh Yahya Ibn Khalid Ibn Barmak. Selain belajar filsafa juga beliau pada masa pemerintahannya mengadakan penerjemahan besar besaran buku-buku secara resmi. Banyak buku-buku yunani yang mulai di terjemahkan tapi epnerjemahan tersebut lebih mengutamakan penerjemahan buku-buku ilmu kedokteran lalu kemudian buku-buku ilmu pengetahuan lainnya termasuk filsafat. Awalnya terjemahan itu diterjemahkan kedalam bahasa suriah namun akhirnya penerjemahan langsung kedalam bahasa arab.
Kegiatan-kegiatan tersebut sudah mencapai puncaknya di masa pemerintahan khalifah Al-Makhmun. Beliau merupakan seseorang intelektual yang sangat gandrum terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat. Kemudian beliau mendiriakn wadah sekligus perpustakaan yang membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat yang kemudian diterjemahkan kedalam bahsa arab.
Dengan adanya kegiatan penerjemahan tersebut, perlahan dan tampa kita sadari para intelektual dan pemikiran islam tertarik untuk mempelajarinya. Hingga mereka mempelajari dan menyerap pemikiran rasional filsafat yunani dan di waktu itualah flsafat islam mulai di kenal.
Dilihat dari sudut yang berbeda ,Asmoro Achmadi mengkronologikan munculnya filsafat islam yang bermula dari penutupan akademik Neoplatonisme di athena pada masa kekaisaran Yustianus. Pada masa itu guru guru besar berhijrah ke Kresipon tahun 572, yang disambut oleh kaisar Khusiawa. Selama 20 tahun mereka tetap mengajarkan filsafat dan selama di tempat ang baru itu mereka mempengaruhi lahirnya lembaga-lembaga yang mengajarkan filsafat seperti alexandria, anthipia, beiru.
Dan sifat khas orang pada saat itu hidup mengembara(hijrah) bergeser pada proses urbanisasi, dan pudarnya dasar kehidupan asli orang arab, karena dulu orang orang arab hanya mengutamakan kejantanan untuk menghadapi kehidupan yang keras. perubahan geografispun berperan karena, setelah urabanisasi teriakt oleh birokrasi dan mengalami krisis identitas dalam bidang sosial dan agama.
Setelah proses alkuturasi penguasaan ilmu maka mulai adanya kontak intelektual yang berkaitan dengan pemikiran yunani . proses alkuturasi tersebut terjadi melauli via diffusi (kontak pergaulan sehari-hari) dan via bruditorum (kehendak mencari karya-karya yunani). Proses alkuturasi ini telah mencapai puncak-puncaknya dengan didirikannya lembaga-lembaga pengajar, terjemahan, dan perpustakaan. Misalnya di tahun833 h khalifah Al- Ma’mun mendirikan bait Al-Hikmah di baghdad, selanjutnya tahun 972 h khalifah Hakam mndirikan Universitas Al-Azhar di kairo Mesir. Kenyataan inilah yang membuktikan bahwa filsafat yunani berperan sebagai alat integrasi sosial yang baru dan akhirnya muncullah filsafat islam.
Sebelum masuk kepenjelasan sejarah munculnya filsafat islam, kita harus tau dulu apa itu filsafat islam. Filsafat islam sering juga disebut filsafat arab dan filsafat muslim yang merupakan suatu kajian yang sitematis terhadap kehidupan, alam, etika, moral, pengetahuan, pemikiran dan gagasan politik yang ada di dalam ajaran-ajaran islam.
Dilihat dari sisi lain banyak filusuf berbeda pendapan yang menginterpresentasikan filsafat itu sendiri. Ada yang mengartikan filsafat islam sebagai hasil pemikiran filusuf tentang ketuhanan, kenabian, manusia dan alam yang disinari ajaran islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis.
Beda halnya dengan Ahmad Fu’ad Al-Ahlawi, beliau mendefinisikan filsafat islam sebagai pembahasan tentang alam dan disinari ajran islam. Dan juga Ibrahim Madkur memberikan batasan filsafat itu untuk menjawab tentang zaman, yang meliputi allah dan alam semesta, wahyu dan akal, agama dan filsafat.
Dalam buku ENSIKLOPEDIA TEMATIS FILSAFAT ISLAM menjelaskan bahwa filsafat islam adalah (bersifat) islam, bukan hanya karena ia dibudidayakan dan dilakukan oleh kaum muslim, melainkan juga karena menjabaran prinsip-prinsip dan menimba inspirasi dari sumber sumber wahyu islam, serta menangani banyak permasalahan dengan sumber sumber itu kendatipun ada klaim-klaim yang berlawanan dari para penentnya.
Dan didalam dunia islam sendiri, para ulama kalam dan orang-orang tertentu dan lainnya menentang filsafat islam dan mengklain bahwa hanya filsafat yunanilah yang mereka anggap bertentsngsn dengsn filsafat atau kebijakan yang dijabarkan dari iman (Al-Hikmah Al-Yunaniyyah versus AL-Hikmah Al-Imaniyyah). Sebagian dari sarjana muslim koontemporer menuliskan dala bahasa inggris, mempertentangkan “muslim” dengan “islam” atas alasan bahwa “muslim” artinya apasaja yang dipraktikan atau direkayasa oleh kaum muslim. Sedangkan “islam” adalah apa yang di jabarkan langsung dari wahyu islam. Banyak sarjana semacam itu yang berasal dari pakistan dan india yang berih kukuh menyebutkan filsafat islam sebagai “filsafat muslim” seperti dapat dilihat dalam buku terkenal yang disunting oleh M.M Sharif , A STORY OF MUSLIM PHILOSOPY. Namun jika kita lebih teliti lagi sifat dan hakikat filsafat islam dari sudut pandang islam tradisional serta mempertimbangkan keseluruhan sejarahnya, kita akan menyimpulkan bahwa filsafat islam ini adalah “muslim” sekaligus “islam” atas dasar definisi-definisii tentang istilah-istilah tadi.
Munculnya Filsafat Islam
Banyak teori-teori mengatakan kalau filsafat islam lahir berkat masuknya pemikiran yunani yang masuk kepemikiran bangsa arab. Masuknya pemikiran tersebut melalui penerjemahan buku ilmu pengetahuan yang berbahasa yunani yang diterjemahkan kedalam bahasa arab. Dari penerjemahan itu kaum muslim diransang dan dipaksa berpikir karena, dari karangan buku-buku yang diterjemahkan tersebut mempunyai isi yang bertentangan dengan ajaran islam yang menjadikan bangsa arab mulai berpikir. Dan tidak bisa disangkal bahwa ajaran yang di anaut plato dan muridnya aristoteles ternyata bertentangan dengan al-qur’an dan tidak dapat di terima oleh umat islam.
Kemudian muncul banyak pendapat bahwa filsafat islam tidak akan lahir jika pemikiran yunani tidak masuk kenegri – negri islam dengan ajaran ajarannya yang berbeda dengan islam yang membuat para filusuf islam mulai berpikir karena ajaran yunani tidak benar adanya dan padahal sumber inspirasi sesungguhnya dan asli bagi pemikiran intelektual islam adalah al-qur’an dan hadist.
Tidak bisa di elakan lagi bahwa filsafat islam berhutang kepada pemikiran yunani yang telah memberikan motivasi untuk lebih menggali lagi tentang islam melalui filsafat islam ini. Akan tetapi masih ada saja ditemukan perbedaan yang signifikat anatara pemikiran muslim dan pemikiran yunani tentang tuhan, alam semesta dan manusia.
Disisi lain dari waktu kewaktu para pemikir dan intelektual islampun memasukan masalah-masalah baru kedalam pemikiran yunani yang mereka anggap asing. Mislanya para filusuf muslim menekannkan bahwa wahyu sebagai salah satu sumber dan membahasa sifat kesadaran nubuat, mereka juga membahas persoalan kehidupan akhirat, serta pembuatan pirhitungan hari kiamat dan pembenarannya di dalam al-quran. Selain itu membahas tentang masalah penciptaan, kebaikan dan kejahatan semua dibahas oleh para pemikir muslim yang ada kaitannya dengan budaya islam. Mereka para filusuf islam juga berusaha mendamaikan filsafat dan agama dan berusah menunjukan tidak ada pertentangan anatara filsafat dan agama dalam filsafat islam.
Oleh sebab itu filsafat islam bukan plagiat atau imktasi dari yunani, karena filsafat islam pertama-tama dan secar khususnya menganggap masalah-masalah yang berasal dari relevasi umat islam. Bukan berarti dari penjelasan tersebut menyangkal hutangbudi pemikiran muslim kepada yunani, melainkan yunani hanya memberikan motivasi saja.
Dilihat dari sumber yang berbeda yang dilihat dari sejarahnya bahwa munculnya filsafat islam ada 2 faktor yang mendorong. Baik yang dari islam sendiri (internal) atau dari luar (eksternal). Menurut Hadariansyah, faktor internal yang mendorong munculnya filsafat islam adalah al-qu’an, karna didalam al-qur’an terdapat ayat ayat yang memerintahkan untuk berpikir. Dan faktor eksternalnya adalah adanya penerjemahan buku-buku yunani kedalam bahasa arab yang isinya bertentangan dengan ajaran islam.
Sudah tercatat dalam sejarah dan banyak yang mengetahui bahwa filsafat islam asalnya dari yunani. Tapui tak mau kalah dari orang-orang yunani, orang laur yunani pun ikut terbang di luang lingkup filsafat terutama orang-orang romawi.
Dan ketika di romawi sudah mengalami pengembangan melalui ekspansi daerah/perlausan daera ke afrika utara dan asia oleh Alexander the great. Dari pelebaran wilayah terseebut Alexander semata mata tak hanya melebarkan wlayah melaui tentara tentanya, akan tetapii alexander mengikut sertakan para ilmuan untuk emingkatkan ilmu pengetahuan.
Setelah kemenangan alexander dari perluasan daerah tersebut alexsander mencoba mengombinasikan antara kebudayaan yunani dengan kebudayaan negri-negri yang baru dikuasai melalui pembangunan pusat kebudayaan inti di setiap daerah terkenal. Seperti di bagian barat terdapat pusat kebudayaan tepatnya di athena dan roma, dibagian timur tepatnya di alexandria (iskandariya) mesir, antioch di suriyah, jundisyabun di mesopotamia, dan bactra dipersia. Bersamaan dengan masuknya kebudayan-kebudayaan tersebut maka filsafat mulai masuk ke timur.
Dan ketika pemerintahan dibawah kekuasaan Khulafaur Rasyidin, mereka dapat menaklukan kota-kota penting seperti mesir, suriah, irak, dan persia. Dan dengan sendirinya pusat kebudayaan berpindah tangan kepaa Khulafaur Rasyidin. Nan terjadi permasalahan pada waktu itu ketika umat islam belum tertarik terhadap ilmu pengetahuan dan keterbatasan mereka dalam berbahasa yunani.
Dan diamasa selanjutnya, yaitu masa daulah Abbasiah ketika terjadinya perubahan yang cukup meningkat, karena ketika sebelumnya umat islam belum tertarik dengan ilmu pengetahuan namun pada masa ini umat islam sangat antusias terhadap ilmu pengtahuan. Seperti Harun Arasyid yang merupakan khalifah dimas daulah abbasyiah , beliau sangat tertarik sekali terhadap ilmu pengetahuan san filsafat yunani . saking ketertarian beliau, beliau juga sempat belajar terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat yunani yang di bimbing oleh Yahya Ibn Khalid Ibn Barmak. Selain belajar filsafa juga beliau pada masa pemerintahannya mengadakan penerjemahan besar besaran buku-buku secara resmi. Banyak buku-buku yunani yang mulai di terjemahkan tapi epnerjemahan tersebut lebih mengutamakan penerjemahan buku-buku ilmu kedokteran lalu kemudian buku-buku ilmu pengetahuan lainnya termasuk filsafat. Awalnya terjemahan itu diterjemahkan kedalam bahasa suriah namun akhirnya penerjemahan langsung kedalam bahasa arab.
Kegiatan-kegiatan tersebut sudah mencapai puncaknya di masa pemerintahan khalifah Al-Makhmun. Beliau merupakan seseorang intelektual yang sangat gandrum terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat. Kemudian beliau mendiriakn wadah sekligus perpustakaan yang membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat yang kemudian diterjemahkan kedalam bahsa arab.
Dengan adanya kegiatan penerjemahan tersebut, perlahan dan tampa kita sadari para intelektual dan pemikiran islam tertarik untuk mempelajarinya. Hingga mereka mempelajari dan menyerap pemikiran rasional filsafat yunani dan di waktu itualah flsafat islam mulai di kenal.
Dilihat dari sudut yang berbeda ,Asmoro Achmadi mengkronologikan munculnya filsafat islam yang bermula dari penutupan akademik Neoplatonisme di athena pada masa kekaisaran Yustianus. Pada masa itu guru guru besar berhijrah ke Kresipon tahun 572, yang disambut oleh kaisar Khusiawa. Selama 20 tahun mereka tetap mengajarkan filsafat dan selama di tempat ang baru itu mereka mempengaruhi lahirnya lembaga-lembaga yang mengajarkan filsafat seperti alexandria, anthipia, beiru.
Dan sifat khas orang pada saat itu hidup mengembara(hijrah) bergeser pada proses urbanisasi, dan pudarnya dasar kehidupan asli orang arab, karena dulu orang orang arab hanya mengutamakan kejantanan untuk menghadapi kehidupan yang keras. perubahan geografispun berperan karena, setelah urabanisasi teriakt oleh birokrasi dan mengalami krisis identitas dalam bidang sosial dan agama.
Setelah proses alkuturasi penguasaan ilmu maka mulai adanya kontak intelektual yang berkaitan dengan pemikiran yunani . proses alkuturasi tersebut terjadi melauli via diffusi (kontak pergaulan sehari-hari) dan via bruditorum (kehendak mencari karya-karya yunani). Proses alkuturasi ini telah mencapai puncak-puncaknya dengan didirikannya lembaga-lembaga pengajar, terjemahan, dan perpustakaan. Misalnya di tahun833 h khalifah Al- Ma’mun mendirikan bait Al-Hikmah di baghdad, selanjutnya tahun 972 h khalifah Hakam mndirikan Universitas Al-Azhar di kairo Mesir. Kenyataan inilah yang membuktikan bahwa filsafat yunani berperan sebagai alat integrasi sosial yang baru dan akhirnya muncullah filsafat islam.
Komentar
Posting Komentar